“Mamaaaaa.......Mamaaa.....jangan pergi
Maaaa......tunggu lyla !!”. Dengan tersentak, lyla tersadarkan dari mimpi nya.
Jantungnya berdetak dengan cepatnya. Ya dalam beberapa hari belakangan ini
wajah mama nya sering sekali muncul mimpi nya itu. “ huufft!! ohh.....ternyata
hanya mimpi” pikirnya dalam hati. Keringat tampak mulai membasahi kening lyla.
Dia hanya termenung, Nampak sekali ada kesedihan yang cukup mendalam, sejak
lyla di tinggalkan oleh mama nya tercinta beberapa tahun yang lalu. Setelah
mama nya meninggal kehidupan nya berubah drastis. Sedangkan papa nya setelah
perusahaan tempat kerjanya bangkrut kini menjadi pengagguran dan sering
mabuk-mabukkan dan menjadi orang yang pemarah. Sering kali pula lyla bertengkar
dengan papa nya itu. Lyla merupakan anak tunggal dalam keluarga nya. Jadi
tampak jelas betapa sepi nya hidup lyla. “Maaa...kenapa sih harus tinggalin
lyla sendiri?? lyla kangen banget ma Mama, lyla ingin sekali ketemu maaaa
!!”tanya lyla dalam hati. Airmatanya tampak
membasahi kedua bola mata indah yang mulai berkaca – kaca itu.
“Hiks...hiks...kenapa mama begitu cepat ninggalin lyla sih??. lyla kembali
termenung tak habis pikir. Pikiran nya sangat kacau malam ini karena hampir
setiap hari selalu bertengkar dengan papa nya, akibat kebiasaan mabuk nya itu.
Sesaat kemudian ia pun membaringkan kembali
tubuhnya di tempat tidur. “besok aku ada janji sama rino. Aku harus cepat -
cepat tidur dan bangun pagi-pagi”. Semoga esok pagi ada khabar gembira buat
ku”. Pikir lyla dengan penuh harap. Tangan nya kemudian mengusap airmata yang
tersisa di pipi nya. Sesaat kemudian lyla sudah kembali tertidur lelap.
Meskipun pikirannya masih menerawang jauh di antara kegelapan malam.
********
“Duk,,duk,,duk,,duk”. Suara keras dari
balik pintu membangunkan lyla dari tidur nya. Dari balik jendela tampak sinar
matahari sudah mulai muncul. lyla lalu mengusap mata nya yang masih mengantuk.
Sesaat kemudian terdengar lagi suara gedoran dari balik pintu di ikuti suara
kasar. “duk..duk..duk. Lil buka pintunya!! papah mau bicara sama kamu!!. bentak
papah dari balik pintu.
“cepetan buka pintu nya!! atau papa dobrak
nih!”kata papa yang sudah mulai mengeluarkan kata – kata ancaman. Lyla segera
membenahi pakaiannya. Sebelum membuka pintu, lyla menarik nafas dalam-dalam
supaya pikirannya tenang sejenak.
Lalu pintu itu terbuka. Dari balik pintu
terlihat wajah papa yang tampak marah sekali. Nafasnya mengendus-endus tanda
emosinya sudah memuncak. “kamu sengaja Yaa tidak membukakan pintu kamar!! Kamu
mau melawan papa Haaahh!!. bentak papa pada lyla sambil tangan kanan nya yang
mulai terangkat.
“Tampar aja Pah! Lyla dah siap kok” kalau
papah masih belum puas dengan yang semalam” jawab lyla dengan lantang. Matanya
dengan tajam menatap papa nya yang kian emosi mendengar jawaban dari lyla.
“Papa butuh uang buat beli minuman!” bentak
papa. Tangannya kemudian di turunkannya kembali. “Lyla lagi ga punya uang pah.
Lagian....kan kemarin-kemarin uang baru aja lyla kasih ke papa”. Jawab lyla
sedikit menahan emosinya karena sudah capek bertengkar dengan papa nya setiap
saat.
“Udah habis,” jawabnya singkat.
“Jangan bohong kamu !!Cepetannnn! Mana
duitnya!”. Bentak papa lagi yang sudah sangat tidak sabar.
“ Beneran nggak ada pah! Periksa aja dompet
dan kamar lyla kalau ngak percaya !!” sambil tangan lyla menadahkan tangannya
mempersilahkan papa nya memeriksa kamar lyla. Papanya lalu mendorong tubuh lyla
dan masuk ke dalam kamarnya. Segala benda-benda yang dia temukan segera di
lemparnya begitu saja. Dalam sekejap kamar itu pun menjadi berantakan tak
beraturan. Lyla hanya terdiam melihat tingkah laku papa nya itu. Lyla mencoba
untuk menahan airmatanya yang mulai keluar. Hati nya terasa sakit sekali
melihat papa nya yang tak seperti dulu lagi.
“Mana dompet kamu!!” tanya papa dengan
kesalnya.
“ itu di atas meja belajar lyla” jawab lyla
singkat saja. Papa langsung beranjak dari tempat tidur menuju meja yang di
tunjuk oleh lyla. Di ambilnya dompet itu, semua isinya dia keluarkan. Didalam
nya hanya di temukan selembar uang 10 ribuan saja.
“ Cuma segini aja!! jangan bohong kamu!.
Mana yang lainya berikan pada papa !!” dengan nada penuh ancaman ke lyla. Lyla
hanya menggelengkan kepalanya tanpa berkata sepatah kata pun. “awas yaa...!!
kalau papa temukan selain ini tau rasa kamu! Jawabnya singkat sambil matanya
terus memperhatikan seluruh kamar lyla. Tak berapa lama pun akhirnya dia pergi
begitu saja meninggalkan lyla seorang diri. Seketika itu pun airmata turun
dengan derasnya membasahi kedua pipi lyla. Tubuhnya terasa lemas sekali dan
akhirnya terjatuh. Lyla duduk bersandarkan titian di tempat tidur, dengan
pikiran yang kacau.
“ Maaaa....huuu...huuu..huu.. sampai kapan
harus seperti ini terus.” Lyla udah nggak tahan lagi maaa..” jawab lyla dengan
suara surau nya. Tapi hanya angin sepi yang berhembus menghampirinya.
********
Suasana taman siang ini keliatan sepi
sekali. Padahal hari ini adalah hari minggu, tidak seperti biasanya. “ mungkin
karena cuaca mendung kali yaa? Jadi sepi gini” pikir lyla yang terduduk di
antara bangku taman. Mata nya menatap ke sana ke mari. Tampaknya dia menunggu
seseorang. Ya lyla kebetulan siang ini ada janji dengan rino kekasihnya itu
bertemu di taman. Tanpa sadar lyla terlarut dalam lamunan panjang. Entah apa
yang dipikirkannya, hanya dia yang tahu. Dan “ Heyyy....melamun aja” diikuti
rasa terkejut nya lyla yang tersadar dari lamunannya.
“ kamu mengagetkan aja rin...kemana saja
kamu baru jam segini datang!! “ tanya lyla pada rino. “ sory tadi ada urusan
kantor bentar....oh ya kamu sudah makan belum lil? Tanya rino mengubah topik
pembicaraan. Wajah nya terlihat serius sesekali terkadang tersenyum pada lyla.
“ Ga rin...aku ga lapar” jawab lyla dengan
suara berat. Wajah nya menunjukkan suasana yang sedang mengalami permasalahan
yang amat sangat.
Tiba – tiba tangan rino memegang tangan
lyla. Di eratnya tangan yang mungil dan lembut itu. “ kamu pasti habis
bertengkar lagi dengan papa mu ya? Kamu yang sabar yaa....mungkin Tuhan sedang
memberikan ujian buat kamu...pada akhirnya nanti pun Dia akan memberikan jalan
yang terbaik buat kamu Lil” wajah lyla hanya tertunduk mendengar nasehat dari
rino. Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari mulut nya. Rino terus menatap
lyla dengan penuh senyum berharap sang kekasihnya menemukan kembali semangatnya
yang hampir habis.
Beberapa saat keduanya hanya bisa terdiam.
Lalu rino mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. Sebuah amplop
berwarna coklat dia sodorkan kepada lyla. “ nih ambil kalau kamu butuh” jawab
rino. Lyla hanya tertegun melihatnya, lalu di terima nya amplop itu dengan
kedua tangannya. “ maafkan aku rin kalau sudah merepotkan kamu...aku janji kok
kalau sudah punya uang pasti aku ganti “ jawab lyla. Rino hanya mengangguk
sambil tersenyum.
“ udah ga usah di pikirin cara
bayarnya...kapan – kapan aja ga apa – apa kok, lagian aku juga ikhlas ngasih
nya ke kamu”
Tampak binar mata nya memandang wajah rino
dengan pekat. Senyum dan kesedihan menjadi satu dalam diri lyla. Di satu sisi
ia merasa tak enak hati karena telah merepotkan kekasihna itu, tetapi di lain
sisi ia tak punya pilihan lagi.
“ heyy...kenapa diam!!” tangan lembut rino
menepuk bahu lyla dan matanya memandang lyla penuh senyum.
“ sekali lagi terima kasih ya rin. Aku
janji kalau sudah punya uang akan ku bayar segera”. Setelah itu kedua insan
manusia yang sedang di mabuk asmara itu hanya terdiam membisu menemani awan yg
kian gelap. Dan hari pun semakin sore.
**********
“Dari mana saja kamu!!” wajah nya tampak
penuh amarah memandang lyla. Lyla hanya menoleh sebentar lalu tampak acuh
membiarkan begitu saja sesosok pria separuh baya yang adalah papa nya sendiri
dan lalu melangkah menuju kamarnya.
Melihat tingkah laku lyla membuat amarahnya
semakin memuncak di hampiri nya anak semata wayangnya itu, lalu tiba – tiba.
“ awww....sakit pah!!! di tariknya rambut
lyla yang panjang sebahu itu dengan kuat oleh si papa. Lyla hanya bisa meringis
menahan sakit. Lalu di ambilnya dengan paksa tas lyla.
Wajah nya berubah gembira saat ia menemukan
sebuah amplop berisi uang pemberian rino dari dalam tas lyla.
Dengan sekejap lyla langsung menghampiri
sang ayah tercinta dan berusaha merebut nya kembali. Dan “plakkkk” sebuah
tamparan yang kuat mengenai pipi lyla. Lyla terjatuh, akan tetapi tangannya
masih sempat meraih kaki sang papa untuk menahan nya yang hendak pergi.
“jangan pa itu lyla pinjam dari rino” pinta
lyla dengan sangat.
“perduli setan!! Mo dari rino kek, dari
siapa kek papa ga perduli” jawab papa dengan lantang.
“ hahaha akhir nya malam ini papa bisa
minum sepuasnya”
“pah... jangan di ambil pah!!! itu buat
kehidupan kita sehari – hari !!”
Lyla memegang erat kaki papa nya dan
memohon dengan sangat. Memohon agar papa lyla mengurungkan niatnya itu. Akan
tetapi, dengan tanpa pikir panjang lalu di dorongnya tubuh lyla hingga akhirnya
ia tersungkur ke lantai.
“ kamu sama saja dengan mama mu itu, lebih
baik kamu susul saja mama mu itu ke akherat!!!”
dengan tawa nya yang keras akhirnya ia
pergi begitu saja meninggalkan lyla. Akhirnya ia pun menangis. Dan ia tak bisa
menahan emosi lagi dan “ papah jahattttt!!!!” teriak lyla dengan sekuat tenaga
di ikuti keheningan malam yang datang.
********
Telepon di rumah rino tiba – tiba saja
berdering, saat itu ia sudah mulai akan beranjak tidur. Lalu segera di
angkatnya telp itu.
“ rin.....ini aku lyla” jawab lyla dengan
suara yang berat.
“ooo kamu lil.......tumben malam – malam
telp? Kamu kenapa lil ada masalah lagi dengan papa mu ya?” simpati rino
mendengar suara yang tidak biasa nya dari lyla.
“ ga kok rin aku baik – baik aja, kamu tak
usah khawatirkan aku.” jelas lyla, tetapi dalam hati tetap saja rino perduli
dengan kekasihnya itu.
Keduanya sempat terdiam beberapa saat
sebelum akhirnya lyla kembali membuka pembicaraan.
“rin.... terima kasih banyak yach karena
selama ini, jika aku selalu punya masalah kamu pasti selalu suport aku. Aku
nggak tau lagi harus ngomong apa lagi ke kamu selain kata – kata ini” jawab
lyla yang sedari tadi airmata nya telah membasahi kedua mata indah nya.
“kamu bicara apa sich lil? Aku jujur nggak
mengerti maksud kamu?” rino tampak bertanya – tanya dalam hati.
“ nggak kok rin....aku cuma pengen ngomong
aja ke kamu” sambil menahan tangis dan kesedihan yg di alami saat ini.
Suara lyla tampak terbata – bata
mengucapkan kata – kata yang membuat rino menjadi heran ada apa gerangan dengan
sang kekasih hati nya itu. Suasana kembali hening saat keduanya hanya terdiam
tanpa sepatah kata pun.
“ rin....aku....aku...sayang kamu...” tiba
– tiba telepon langsung terputus begitu rino mendengar kata – kata sayang yang
terucap dari mulut lyla.
Di cobanya kembali untuk menelpon balik
tetapi tidak ada jawaban, tampaknya telp lyla telah non aktif. Rino jadi
berfikir – pikir sendiri tentang lyla. Rasa khawatir dan cemas seakan
menghantui perasaannya.
“ rin... maafkan aku yach” ucap lyla dalam
hati saat menutup telp itu.
*******
Udara dingin mulai menyelimuti pagi ini.
Dari kejauhan tampak sesosok tubuh yang berjalan gontai menuju rumah lyla. Ya
dia adalah papa nya lyla yang sedari malam tidak pulang, tampak berjalan dalam
keadaan mabuk berat. Dia berjalan memasuki rumah itu tanpa berkata apapun.
Matanya sayu berusaha menuju pintu kamar lyla.
“ duk...duk..duk..lil buka pintu nya!!!”
seperti biasa kata-kata kasar sesekali keluar dari mulutnya.
Tetapi tidak ada jawaban dari dalam.
“lil!!! bukaaa!!!” suaranya mulai meninggi.
Emosinya seketika timbul, di buka nya pintu
itu dengan sangat keras hingga menimbulkan suara “brakkk” akhirnya pintu
terbuka. Suasana kamar gelap sekali.
“Lil dimana kamu !!jangan sembunyi jawabbb
!” teriak papa saat memasuki kamar lyla. Dan tiba-tiba......raut wajah nya
berubah seketika, sorot mata nya tertuju pada sudut ruangan. Disitu terlihat
sesosok tubuh yang tergeletak lemas hampir tak bernyawa. Ia mendekati nya
dengan perlahan di pandanginya sesosok tubuh itu yang ternyata adalah lyla
putri satu-satu nya itu. Seketika emosi yang tadi nya memuncak berubah,
badannya kelihatan kegetaran dan tak bisa bergerak sedikit pun.
“ li....lil....lyla” jawabnya dengan suara
terbata-bata. Terduduk lah ia sambil memegang tangan dan wajah putrinya itu.
Sambil meneteskan airmata “ Lil ! Lil !
Bangun Lil.... Ini papa !!” di gerak – gerakkannya tubuh lyla tapi tidak ada
jawaban.
Sekujur tubuh lyla bersimbah dengan darah
yang keluar dari lengan tangan kirinya. Darah segar mengalir membasahi lantai
kamar.
“li...lil.....bangun lil... Jangan
pergi...” pinta papa dengan suara bergetar.
“ akhhhhhhhhhh...” di pukulnya lantai kamar
beberapa kali sebagai tanda sebuah penyesalan yang amat sangat.
“ papa yang salah lil !! papa yang salah
!!....seharusnya....seharusnya....” sesal nya tanpa bisa menjelaskan lebih
panjang. Di benamkan wajahnya ke tubuh lyla, terdengar suarta tangis tiada
henti di ucapkannya.
“ lil !! bangun lil !! jangan Tinggalkan
Papa mu ini sendirian !!” tak habis – habisnya ia berkata tak karuan.
Tiba – tiba sesosok bayangan bergerak
memegang nya. Papa lyla tampak kaget begitu tahu bahwa ternyata tangan lyla
membelai rambutnya. Di lihatnya wajah lyla yang tengah sekarat itu terlihat
tersenyum kepadanya. Antara senang dan sedih yang bercampur menjadi satu di
dibelai nya wajah lyla.
“pa......pa........papah.....ga.....salah...kok”
terucap kata – kata surau dari mulut lyla. Matanya hanya bisa memandangi wajah
papa nya dengan tersenyum.
“
li.....li....lyla......kangen......sama.....mama”li....lyla.....ingin.....ketemu......sa...sama.....mama....pah”
jawab lyla dengan suara terbata – bata.
“ iya lil....papa yang salah...semua karena
salah papa....”
“Ngg.....nggak.....pa....pa....papa....nggak.....salah
kok”
“papa.....adalah....orang....yang....penuh
tanggung jawab.....pada mama....dan juga....lyla”.
Lyla......mau.....papa......seperti...du...dulu....lagi”.
Dengan mata yang berbinar-binar sambil
memegang erat tangan lyla “ lil !! papa janji....mulai hari ini papa akan
berubah !!! ya berubah demi kamu putri kecil ku !!”
“ I....iya.....lyla....percaya kok” jawab
lyla yang terlihat pucat. “ iya papa janji !!! papa janji !! kita mulai lagi
kehidupan ini dari awal yach”. Mulai besok ! Papa akan cari kerja, buat
menghidupi kebutuhan sehari-hari kita lil !!”.
Lyla hanya tersenyum mendengar perkataan
dari sang papa. Sesekali airmatanya mengalir membasahi pipinya. Lyla terlihat
sangat bahagia melihat perubahan drastis dari papa nya itu. Ia sekan melihat
sesosok pria yang ia kenal dulu sebelum mama nya meninggal.
“
pah...ja..jaga......diri....papa....baik-baik....yach..” seketika suara lyla
terhenti, kesadarannya tiba – tiba hilang, tangan yang sedari tadi memegang pun
lemas seketika.
“ Tidakkkkkkkkkkkkkkkk......lylaaaaaaaa
!!!!!”
*******
“rin....rin...ini aku maya !!!!” jawab maya
dengan tergesa -gesa.
“ada apa may ?? kok keliatan nya penting
banget sampai pagi-pagi telp aku” jawab rino dengan terheran – heran.
“lil.....lyla rin !! lyla rin !!” hanya itu
kata-kata yang terucap dari maya.
“ lyla kenapa may ?? jawab yang jelas dunk”
jawab rino menjadi penasaran apa yang terjadi.
“lyla......lyla meninggal rin !! lyla
meninggal !! jelas maya pada rino.
Bagai petir menyambar tubuh nya di pagi
hari. Rino tak kuasa menahan gejolak dalam diri nya. Tubuhnya langsung lemas
mendengar perkataan dari maya. Telp yang di pegangnya sedari tadi terlepas
menghempas lantai. Kekhawatiran yang menjadi kenyataan, ia pun langsung
terduduk di lantai di ikuti tangis dan sebuah penyesalan yang amat dalam
mendengar berita kematian lyla.
“Rin ! Rin ! Kamu tidak apa – apa kan ? “
tanya maya berulang – ulang kali di balik telp.
Segera di ambilnya telp itu “ aku nggak apa
– apa kok may...” kali ini suara rino terdengar surau tanda ia sangat terpukul
sekali dengan apa yang menimpa diri nya.
Dengan bergegas segera ia menuju rumah lyla
di temani oleh maya yang juga menjadi teman baik nya dan lyla.
******
Suasana pemakaman sedikit demi sedikit
mulai di tinggal kan oleh para pelayat yang sedari tadi ikut menemani. Cuaca
terlihat mendung tanda bahwa sebentar lagi akan datang hujan.
“ rin..... aku tunggu di mobil ya !! kamu
yang tabah..... mungkin tuhan punya jalan sendiri buat lyla. Semoga ia tenang
di alam sana” jelas maya memberi semangat pada rino.
“ iya may.... makasih ya” jawab rino.
Setelah itu maya meninggalkan rino seorang
diri. Didekati nya gundukan tanah yang masih merah dan di taburi bunga itu.
Terlihat papa lyla duduk dengan tangan memegang erat batu nisan yang tertulis
nama lyla.
Rino mendekatinya dan duduk berada di
samping pria separuh baya itu. “ oom....rino turut berduka cita atas
meninngalnya lyla”. Lyla orang yang tegar dalam menghadapi masalah dan rino
sangat sayang sekali sama lyla”. Rino ikut sedih atas kematian lyla” jelas rino
dengan suara lirih.
Papa nya lyla pun menoleh dengan di ikuti
senyuman ke arah rino. Di tepuk nya pundak rino dengan tangannya.
“ sama – sama nak rin.....lyla pasti juga
sangat sayang sama kamu “. seharusnya oom yang berada di dalam kuburan ini
bukan lyla....hiks...hiksss...” sesal nya sambil memegang erat batu nisan itu.
Lalu ia mengeluarkan sesuatu dari saku
kemeja hitam nya itu. “ ini kata -kata terakhir yang sepertinya di tulis oleh
lyla sebelum meninggal, mungkin ini di tujukan buat kamu rin.....terimalah”.
Di serahkannya sepucuk kertas putih itu
kepada rino. Sesaat kemudian ia berdiri dan melangkahkan diri meninggalkan
rino, tampak dari kejauhan suara isak tangis nya terdengar tiada henti.
******
Titik – titik air sedikit demi sedikit
jatuh ke atas bumi. Nampak nya hujan akan segera turun. Rino masih saja terpaku
dengan kenyataan ini, di pandangi nya batu nisan itu oleh rino, di peganginya
erat - erat. Terkadang ia pun mencium nya sesekali. “ seandai nya malam itu aku
ada di sana.....aku.....aku pasti tidak akan biarkan hal ini terjadi lil !!”
sebuah ungkapan dalam hati yang terucap dari mulut rino.
Lalu di bukanya sepucuk kertas yang di
berikan oleh papa lyla kepadanya itu dan ia pun membacanya.
“dear rino....maafkan aku yach kalau aku
tidak bisa menjadi yang terbaik buat kamu. Kamu pasti marah atas tindakan yang
aku lakukan ini. Tapi !! tapi !! aku nggak punya pilihan lain rin. Aku sudah
bosan dengan kehidupan ku ini. Aku ingin sekali bisa bebas!! lepas layaknya
merpati putih di angkasa. Aku ingin menjadi seperti malaikat yang tak pernah
mempunyai beban sama sekali. Meskipun aku tahu bahwa tindakan yang aku lakukan
ini mungkin salah menurut mu.
Rin....selama ini kamu telah banyak
membantu aku, di saat aku sedih dan di saat aku senang kamu selalu berada di
sisiku. Aku senang sekali rin, kamu sudah memberikan warna dalam dunia
ku.....mudah – mudahan kamu mau memaafkan aku. Jujur dalam hati ku, aku sayang
sekali sama kamu. Kamu jaga diri baik – baik yach. Mungkin suatu saat nanti
kita akan di pertemukan kembali. Yaaaa....suatu saat nanti, dan aku pasti akan
menunggu hari itu tiba !!”. luv lyla.
Bergetar hati rino membaca surat itu.
Airmata nya menetes membasahi kertas itu. Dengan sekejap di peluknya gundukan
tanah tempat bersemayamnya lyla. Di genggamnya erat – erat, seakan – akan lyla
lah yang ia dekap.
“ lil.....bodoh
kamu....hiks...hiks....kenapa kamu lakukan hal bodoh ini !!”. kamu pasti sadar
bahwa perbuatan mu ini tidak akan menyelesaikan permasalahan yang kamu
hadapi.... benar kan lil !!” sesal rino dengan tangan memukul – mukulkan ke
tanah.
“ percuma aku menangis.... percuma aku
menyesali ini semua....semua ini tidak akan mengembalikan kamu lagi”
“lil aku janji !! aku juga akan menunggu
hari itu..... dan sampai kapan pun cinta ku ini tak akan pernah pudar”
“ yaaa....semoga kamu tenang di alam sana”
rino mengakhiri pembicaraannya dan berdiri perlahan meninggalkan lyla seorang
diri di lubang yang gelap itu. Dan akhirna hujan pun turun mengiringi kepergian
rino. End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar